BANJARBARU, Poros Kalimantan – Di Amerika Serikat, muncul istilah jurnalisme baru (new journalism) di tahun 60-an. Pelopornya, Tom Wolfe, seorang wartawan harian New York Herald Tribune.
Elemen dalam jurnalisme ini sendiri meminjam teknik bercerita sebuah novel. Gagasan ini mulai memperoleh tempat saat media cetak punya saingan baru. Yaitu televisi.
Meskipun teknik bercerita seperti novel, namun bahan cerita adalah fakta.
Hingga saat ini, jurnalisme yang dikenal juga dengan jurnalisme naratif ini masih bertahan. Bahkan menghasilkan banyak penulis sekaligus jurnalis hebat.
Ini sejumlah rekomendasi bukunya menurut Poros Kalimantan, di antaranya:
1. The Orchid Thief
Kisah ini pertama kali ditulis Susan Orlean di majalah The New Yorker. Kemudian sebab memiliki cerita yang menggugah dan potret tokoh yang terasa hidup, lantas diterbitkan di tahun 1998.
Reportase ini mengikuti John Laroche, seorang pencuri anggrek di hutan lindung Florida, Amerika. Pria ini begitu terobsesi dengan tanaman anggrek.
Susan pun melacak kegairahan orang pada bunga ini hingga yang paling purba. Menuliskan proses pembuahan, jenis-jenis, buku-buku yang mengupas anggrek, dari yang filosofis hingga yang praktis.