BANJARMASIN, Poros Kalimantan – Harapan Susyanti (43), menjadi semakin terang. Jualan sembako yang ia rintis sehak 22 tahun lalu hidup kembali.
Setelah sempat mati suri diterpa pandemi, kini ia berjualan lagi. Tangan bantuan datang dari ACT Kalsel. Melalui satu lagi program bantuan kemanusiaanya. Yaitu Wakaf Modal Usaha Mikro dari Global Wakaf.
Susyanti merasakan bagaimana terpaan pandemi bagi kelangsungan ekonominya. Terlebih ia memiliki tiga anak yang harus dibiayai. Satu anak yang tertua kini memasuki tingkat akhir perkuliahan di Polikteknik Banjarmasin. Juga untuk kebutuhan sehari-hari yang mesti dipenuhi.
Modal yang awalnya untuk memutar roda usaha, beralih menutupi kebutuhan hidup. Kini ia menyewa rumah di Gang Hidayah, Banjarmasin.
“Untuk modal dan kebutuhan anak-anak saya terpaksa berhutang ke bank,” ungkapnya
Kemudian bantuan datang dari ACT. Melalui program yang ada dan dana yang mereka kelola, Susyanti kembali bisa berjualan.
Susyanti yakin, bantuan tersebut adalah jalan dari Allah untuk ia kembali berusaha.