Ya kalau bisa peternak ada kedekatan sosial dan budaya akan sehingga bangga tetap membudidayakan Itik Alabio murni bukan hasil kawin silang,” serunya.
Untuk memotivasi peternak beternak Itik Alabio, tambah Eka, disarankan pada pemerintah daerah atau kelompok tani menggelar kontes Itik Alabio Murni. Sehingga juara dari kontes tersebut jelas asal usulnya termasuk trek rekor peternak juara kontes.
Sementara yang diungkapkan Jarkasi (65) peternak asal Itik dan Kambing, mengaku secara ekonomi lebih menguntungkan menernakkan Itik Peking ketimbang Alabio.
Ibarat kata, sebut pria yang sudah beternak sekitar 40 tahun ini, Itik Alabio anak kandung yang terpinggirkan oleh anak angkat Itik Peking.
“Telur Peking lebih besar dibanding Itik Alabio. Daging lebih besar sehingga pembeli lebih memilih telur dan daging Itik Peking ini. Makanya banyak yang lebih memilih Peking,” ungkapnya.
Untuk tetap dilestarikan Jarkasi mengaku harus benar-benar dirawat dan dikembangkan, tersebab Itik Alabio merupakan hewan murni dari wilayahnya.
Sementara itu, Kasi Produksi Peternakan Syafrudin Hasbi mengaku, terus berupaya mengembangbiakkan unggas Itik Alabio pada tingkat peternak.
Caranya melakukan pembinaan dengan membantu bibit Itik Alabio murni dan juga membantu dalam aspek pemasaran.
“Lewat peternak yang dihadapkan kemilau keuntungan pasar antara Peking dan Itik Alabio bisa memilih. Jika bangga tentu akan membudidayakan Itik Alabio murni bukan hasil kawin silang. Kami hanya menjembatani peternak dan pemerintah” ungkapnya.
Terpisah, Dosen Fakultas Pertanian Studi Peternakan Ir Herliani M.Si mengatakan bahwa studi lapangan ini tidak dibiayai pemerintah atau sponsor. Namun langsung menggunakan anggaran PNBP Universitas Lambung Mangkurat.
Tujuan kegiatan sebagai bentuk edukasi pada pelaku peternak untuk bangga dengan unggas Itik Alabio dan tetap mau menjaga kelestarian Itik Alabio murni di daerah HSU.
“Fakta yang didapatkan keaslian turunan itik Alabio ini mulai sulit dijumpai. Ada murni namun hasil dari BPT diluar dari HSU. Padahal harusnya Itik Alabio murni lebih mudah dijumpai di HSU,” jelasnya.
Sekadar diketahui, kegiatan ini tetap berjalan dengan protap pencegahan Covid-19 dengan menggunakan masker sampai jaga jarak atau physical distancing.
Bahkan tim dari Universitas Lambung Mangkurat ini juga membagi-bagikan masker pada peternak sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. (abi/and)