“Proses demi proses mengalir begitu saja. Beberapa kali pertemuan yang dimulai dari foto bareng. Sampai terlibat beberapa kali pertemuan. Saya diminta untuk menulis, apa pun itu. Agar tidak sekadar ilustrasi yang disertakan dalam buku AGHH,” akunya.
Meski ia tidak yakin pada permulaan, namun dorongan semangat dari rekannya terus kuat. Alhasil, masuk ke dalam ranah kepenulisan menjadi hal baru yang juga menarik untuk mendampingi sejumlah ilustrasi yang sudah biasa ia bikin.
“Melalui tulisan jelas akan memperkuat basic saya sebagai seorang seniman seni rupa untuk berkembang,” ungkapnya.
Ia merencanakan nanti, akan ada buku karya pribadi yang terbit, yang ia tulis sendiri. Tak jauh-jauh dari karakternya, Mika akan memperkaya karya-karyanya dengan dengan kata-kata indah disertai beberapa sketch ilustrasi.
“Ini bocoran, ya, judulunya Rendezvous Kisahnya tentang adicita bunga atau Filosofi bunga. Tapi bukan sembarang filosofi, saya mencoba memandang bunga dari sudut pandang yang berbeda dengan pendekatan pengalaman hidup saya sendiri sebagai cerminnya,” bebernya.
Baginya, melalui menulis ia merasa sangat menambah wawasan untuk mengambangakn passion seni rupa.
“Semoga buku AGHH bisa disukai dan menjadi istimewa di hati setiap pembacanya, karena bagi aku ini jelas sangat istimewa. Untukku sendiri berharap semoga bisa mengenal dunia tulis menulis lebih baik lagi dari sekarang,” inginnya. (abi)