BANJARBARU, Poros Kalimantan – Pembangunan jembatan penghubung Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kotabaru bakal dimulai jika anggaran sudah di tangan. Namun, anggaran itu kabarnya baru bisa cair tahun 2030. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak setuju.
Pasalnya, pembebasan lahan sudah dimulai sejak 2015. Sudah terlanjur menelan Rp100 miliar melalui APBD pemprov dan pemkab.
Bahkan sudah dikaji kelayakannya. “Tidak ada kata tidak layak secara teknis. Sudah ada fisiknya,” kata Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel, Roy Rizali, Selasa (6/6) kemarin.
Bahkan ranjau di sekitar sana, lanjut Roy, sudah dibersihkan oleh TNI Angkatan Laut.
“Jadi bagaimana bisa cepat selesai jika pemerintah pusat mencairkannya tahun 2030. Kami tidak sepakat, sebab pembangunannya sudah jalan,” tegasnya.
Sebelumnya, pemprov berjanji membantu menggelontorkan dana Rp300 miliar melalui APBD. Juga Tanbu dan Kotabaru masing-masing Rp100 miliar.
“Ini akan berjalan selama 5 tahun. Sisanya, kita carikan lagi solusi,” ujar Roy.
Menurut perhitungan Kementerian PU tahun 2020, anggaran sendiri bakal menelan biaya sekitar Rp2,1 hingga Rp2,5 triliun. Hal ini tentunya jika jembatan dibangun dengan ketinggian 21,45 meter.
Jika tingginya 80 meter, maka akan menelan sekitar Rp5 triliun. Sementara menurut Kementerian Perhubungan, ada dua alternatif. Apakah itu tingginya 50 meter atau 30 meter.
“Dampak pembangunan jembatan ini tentunya sangat berpengaruh terhadap Kawasan Ekonomi Khusus,” pungkas Roy.
Reporter: Andra Ramadhan
Editor : Musa Bastara