BANJARBARU, Poros Kalimantan – Kota Banjarbaru akhirnya diguyur hujan, Rabu (6/9) kemarin. Persisnya di Landasan Ulin. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Kalsel pun memberi tanggapan.
Fungsional Pengamat Metereologi dan Geofisika BMKG Kalsel, Muhammad Arif Rahman mengatakan, intensitas hujan saat itu masih tercatat ringan.
Berdasarkan hasil pantauan Stasiun Meteorologi Syamsuddin Noor, curah hujan terukur sekitar 1 mm.
“Kondisi hujan cukup sporadis dengan intensitas ringan hingga sedang berdasarkan citra radar dan satelit BMKG,” jelasnya, Kamis (7/9) pagi.
Lantas apakah mungkin terjadi cuaca ekstrem di Kalsel saat situasi pergantian cuaca? Arif memastikan kondisi aman, setidaknya beberapa hari ke depan.
“Tidak terdapat kondisi ekstrem yang perlu diwaspadai di Kalimantan Selatan sampai beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, BMKG memprediksi, pada 6 sampai 9 September ini menunjukkan peluang hujan ringan di hampir seluruh Kalsel.
“Ya, meski tidak merata. Hal ini didukung kondisi potensi pertumbuhan awan hujan. Umumnya sedang hingga tinggi,” ungkapnya.
Arif menyebut, potensi pembentukan awan hujan masih ada secara lokal. Ini dipengaruhi kondisi penguapan dan topografi di Kalsel.
Selain itu, lanjutnya, teknologi cuaca juga tengah digiatkan untuk mengurangi dampak kekeringan.
“Jika terpantau potensi pertumbuhan awan signifikan, akan dilakukan inseminasi untuk mempercepat proses konvektif sehingga menjadi hujan,” tandasnya.
Reporter : Putri Nadya Oktariana
Editor : Musa Bastara