JAKARTA, Poros Kalimantan – Peringatan resesi muncul lagi. Pada Selasa (10/1/2023) kemarin, Bank Dunia mewanti-tanti pertumbuhan ekonomi tahun 2023 menuju ambang resesi.
Imbasnya, ekonomi dunia diperkirakan melambat menjadi 0,5 persen tahun ini.
Pemberi pinjaman pembangunan itu mengatakan, saat ini pertumbuhan PDB global tahun 2023 ancar-ancar mencapai 1,7%. Ini laju paling lambat.
Selain itu, Bank Dunia menyebut sejumlah hal yang mendorong ekonomi global ke dalam resesi.
Misal, kondisi ekonomi yang rapuh, inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, kenaikan suku bunga yang tiba-tiba, meluasnya kembali pandemi COVID-19, atau meningkatnya ketegangan geopolitik.
Prospek ekonomi yang suram ini akan semakin menyulitkan pasar dan ekonomi negara berkembang, seperti Indonesia.
Berjuang dengan beban utang yang berat, mata uang yang lemah dan pertumbuhan pendapatan, serta investasi bisnis yang melambat, jadi problematikanya.