“Sekitar tahun 2018, saya bekerjasama dengan keluarga suami, namun kini saya sudah berdiri sendiri. Saat mencoba mandiri, awalnya saya mengalami keterbatasan modal yang akhirnya mendapatkan solusi dari BRI untuk merintis usaha songket saya, agar lebih maju lagi,” terangnya.
Yosi mengaku sangat terbantu dengan pinjaman yang diberikan BRI, ditambah lagi dengan proses pengajuan yang praktis.
“Saya sangat terbantu sekali, saat pengajuan prosesnya tidak sulit, selama dokumen kita lengkap. Saya baru sekali pinjam ke BRI tapi ternyata prosesnya cepat dan mudah,” terangnya.
Usaha yang dirintisnya kini bahkan sudah memberdayakan 10 orang masyarakat sekitar. Tujuh orang diantaranya bertugas sebagai perajin tenun songket, sementara sisanya sebagai penjahit dan packaging.
Selain bantuan modal, Yosi juga mendapatkan bantuan pelatihan dari BRI. Pelatihan mengenai cara memasarkan produk dimasa pandemi, peluang ekspor keluar negeri dan lainnya.
Berkat kerja keras dan kemauan yang tinggi untuk belajar hal baru, Yosi akhirnya terpilih oleh BRI untuk tampil di pameran BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENUER. Menurut Yosi kesempatan itu merupakan pengalaman yang membanggakan baginya.
“Saya pernah ikut pameran BRILianpreneur 2020 di Jakarta secara online. Waktu itu saya diminta mengajukan oleh BRI, setelah melakukan kurasi nyata usaha saya lolos dan bisa ikut pameran online. Pengaruhnya, banyak buyer yang menghubungi saya. Baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ini juga berdampak pada permintaan kain tenun yang terus meningkat,” pungkasnya.
Editor : Zepi Al Ayubi