PENGOLAHAN: KPH Kayu Tangi memproduksi disinfektan alami yang ampuh tangkal mikroorganisme. |
MARTAPURA, Poros Kalimantan – Disinfektan saat ini sangat banyak dicari. Sesuai dengan hukum ekonomi permintaan, semakin banyak permintaan maka harganya pun semakin naik. Untuk menyiasatinya, khususnya bagi masyarakat, dapat menggunakan disinfektan alami dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kayu Tangi yang bertempat di Martapura.
“Disinfektan alami atau nabati ini cukup aman digunakan dan ramah lingkungan,” jelas Rahman, Kepala Seksi Pemanfaata Hutan KPH Kayu Tangi kepada PorosKalimantan.com, Rabu (22/4).
Kandungan yang terdapat pada disinfektan produksi KPH Kayu Tangi ini adalah asam asetat dan fenol yang ampuh dalam menangkal mikroorganisme.
Bahan utama dari disinfektan adalah cangkang sawit dan tempurung kelapa. Berdasar hasil lab menurut Rahman, ada sekitar 44,67% asam asetat dan 35,76% fenol dalam tempurung kelapa. Sementara itu untuk cangkang sawit ada 46,39% asam asetat dan fenol sekitar 31,15% “Jika nilai keduanya berimbang, maka akan semakin kuat untuk mematikan mikroorganisme,” terangnya.
Kebermanfaatan disinfektan yang diproduksi ini juga dapat dirasakan oleh semua pihak. Selain sudah didistribusikan ke seluruh Kabupaten dan Kota sebelumnya secara simbolis di Setda Provinsi Kalsel, masyarakat disekitar dapat juga mengajukan permintaan untuk disinfektan. Bahkan tak ada biaya sepeserpun untuk permintaan alias gratis. “Siapa saja boleh, yang penting ajukan dengan surat permohonan ke kantor KPH,” tutupnya. (BK-04)