INTERNASIONAL, Poros Kalimantan – Sebanyak 28 pegawai Google dipecat. Hal ini terjadi usai menyusul protes terhadap kerja sama dengan Israel.
Protes itu digelar, Selasa (16/4/2024). Kelompok “No Tech for Apartheid” menentang Project Nimbus. Proyek itu berupa kontrak gabungan Google bernilai $1,2 miliar dengan Amazon.
Intinya, proyek itu untuk menyediakan layanan cloud pada pemerintah Israel.
Beberapa dari mereka menduduki kantor CEO Google Cloud Thomas Kurian hingga mereka diberhentikan secara paksa oleh penegak hukum.
Dalam video demonstrasi, polisi menangkap pekerja Google di Sunnyvale, California. Sebelumnya, para pegawai Google memegang poster bertuliskan “Google menentang Genosida.”
Hal ini mengacu pada tuduhan serangan Israel di Gaza. “No Tech for Apartheid,” juga mengadakan protes di New York dan Seattle.
Juru Bicara Google: Mengganggu
Juru bicara Google bilang, sebagian kecil karyawan tersebut dianggap mengganggu beberapa lokasi Google.
“Tapi protes itu bagian dari kampanye jangka panjang yang dilakukan oleh sekelompok organisasi dan orang-orang yang sebagian besar bukan pegawai Google,” katanya, dikutip dari VOA Indonesia.