“Diizinkan atau tidak, dalam waktu dekat kami tetap akan menggunakan jalan alternatif. Ini menyangkut dengan ribuan perut para sopir dan tongkang bersama keluarganya,” tegasnya.
Rupanya, para sopir ini sudah merancang rekayasa lalu lintas sendiri. Kartoyo menjelaskan, kemungkinan akan diberlakukan sistem shift. Agar menghindari kemacetan di jalan nasional yang dilintasi.
“Kami amati dulu teknisnya seperti apa, dan akan pantau nanti kapan waktu rawan kemacetan dan lainnya,” tuturnya.
Biar tahu saja. Pasca pemblokadean Jalan Haulling Kilometer 101 pada 27 November 2021 lalu, PT AGM membuat jalan alternatif. Hanya saja, aksesnya terpotong Jalan A Yani. Itulah sebabnya, perusahaan tambang ini butuh izin melintas.
Penulis: Sofyan
Pemred/Editor: Fahriadi Nur