PELAIHARI, Poros Kalimantan – Lebah, dengan jenis apis mellifera atau trigona, umumnya mengambil sari dari tanaman yang disebut dengan nektar untuk menghasilkan madu.
Madu dikonsumsi manusia karena khasiatnya yang beragam. Tapi tahukah kamu di balik manfaat madu, ada bahaya jika mengonsumsinya setiap hari, atau berlebihan. Apa saja? Berikut Poros Kalimantan merangkumnya:
1. Timbulnya Masalah Pencernaan
Efek jangka pendeknya adalah masalah pencernaan. Seperti diare, kram perut, dan perut kembung. Hal ini karena kandungan fruktosa di dalam madu mempengaruhi kemampuan usus dalam menyerap nutrisi.
Jika mengalami diare atau kembung setelah minum madu, segera hentikan konsumsi dan periksa ke dokter.
2. Meningkatkan Kadar Gula Darah
Walau madu bisa menjadi alternatif yang lebih baik dari gula, madu tetap mengandung gula. Studi menyatakan bahwa penderita diabetes harus mengonsumsi madu dengan hati-hati.
Asupan madu dalam jangka panjang dapat meningkatkan kadar hemoglobin A1C (hemoglobin yang terikat pada glukosa) dalam darah. Kadar hemoglobin A1C yang tinggi bisa berarti risiko diabetes yang lebih tinggi.
Madu diduga memiliki efek yang mirip dengan gula meja dan sirup jagung tinggi fruktosa. Dalam sebuah penelitian, bahan tersebut meningkatkan kadar trigliserida dan mengganggu respons glukosa dengan cara yang sama.
Lebih berbahayanya lagi, dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin yang membuat jumlah gula dalam darah meningkat.
3. Menaikkan Berat Badan
Madu juga dapat meningkatkan berat badan. Satu sendok makan madu (21 gram) mengandung sekitar 64 kalori.
Asupan gula tambahan yang berlebihan dikaitkan dengan penambahan berat badan. Sementara, pengurangan asupan gula tambahan dihubungkan dengan penurunan berat badan.