BANJARBARU, Poros Kalimantan – Dampak narkoba untuk kehidupan berbangsa sangat destruktif.
Menurut data Badan Narkotika Nasional, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di 2019 mencapai 1,8 persen. Atau sekitar 3,4 juta jiwa masyarakat Indonesia terjebak narkoba.
Kota Banjarbaru juga tak lepas dari peredaran narkoba. Sebagai salah satu kota besar dan akses utama ke daerah lainnya, Banjarbaru kerap menjadi tempat ditangkapnya kurir narkoba. Pun juga pecandunya.
Sub Koordinator Rehabilitasi BNN Kota Banjarbaru, dr Daryl Alfitri mengatakan mayoritas pecandu termasuk usia produktif. “Usia sekitar 19-40 tahun paling banyak,” jelasnya, Selasa, (16/11/2021).
Usia produktif inilah yang harus ditangani serius. Salah satunya dengan upaya rehabilitasi. BNN sendiri memfasilitasi para pecandu untuk bisa kembali hidup normal tanpa ketergantungan narkoba.
Misalkan kecanduan kategori berat kini sudah dijangkau dan diperiksa oleh agen pemulihan di Kelurahan.