Terkait kerja sama BSI dengan PKT, menurut Anton, kolaborasi ini adalah inisiasi guna penyiapan akses permodalan untuk meningkatkan produktivitas distributor dan agen pupuk di Indonesia. Selain itu, BSI juga telah menyiapkan skema pembiayaan berbasis syariah untuk lebih dari 300 perusahaan distributor PKT, khususnya terhadap distributor pupuk non subsidi.
Selain menjadi mitra untuk mengakses permodalan, BSI juga telah menyiapkan serangkaian strategi untuk meningkatkan supply chain perdagangan pupuk Indonesia. Beberapa strategi itu di antaranya pendampingan skill dan kompetensi petani-petani daerah, literasi dan inklusi perbankan syariah untuk para Distributor pupuk. Selain itu, BSI berkontribusi melalui pembangunan desa-desa binaan BSI guna meningkatkan potensi pertanian dan perkebunan desa di tingkat lokal.
Diketahui, pupuk merupakan komoditas perdagangan yang memiliki peran penting untuk sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini juga menjadi salah satu fokus pembiayaan BSI guna mendorong kemajuan pertanian dan perkebunan di Indonesia.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Kaltim Qomaruzzaman menyampaikan kerjasama ini menginisiasi penyiapan akses permodalan untuk meningkatkan produktivitas distributor dan agen pupuk di Indonesia dengan cara membantu distributor untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Para Distributor memiliki peranan penting untuk penyaluran pupuk sampai ke petani, sehingga ketersediaan pupuk dapat terjaga dan akses bahan baku dapat terjangkau dengan mudah. Dengan adanya penyaluran pupuk yang tepat, maka akan berpengaruh terhadap produktivitas yang mampu meningkatkan profitabilitas petani untuk menjaga ketahanan pangan nasional. (abi)