
TANJUNG, Poros Kalimantan – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berulang hampir setiap tahun di Indonesia. Termasuk di Kalsel. Saat kemarau tiba banyak wilayah yang langganan terjadi kebakaran.
Hutan yang terbakar akan sulit dipulihkan seperti sedia kala. Hilangnya tumbuh-tumbuhan menyebabkan lahan terbuka, sehingga mudah erosi, dan tidak kuat menahan gerusan air.
Selain berdampak pada kerusakan ekosistem, kebakaran hutan dan lahan pun dapat memberikan kerugian besar terhadap ekonomi, kesehatan, dan sebagainya.
Sebagai tindakan antisipasi pencegahan terjadinya karhutla, Seksi Perlindungan Hutan KPH Tabalong terus aktif melakukan giat patroli di seluruh wilayah kerja. Sabtu (13/6) tadi misalnya, tim patroli di wilayah RPH Missim.
Patroli diawali dengan pemasangan selebaran dan pamflet serta spanduk himbauan karhutla pada tempat-tempat fasilitas umum. Seperti warung, kantor instansi pemerintahan, tempat ibadah, pasar dan pinggir jalan raya. Selain itu tim juga melakukan penyuluhan kepada aparat desa maupun masyarakat yang ditemui langsung di lapangan.
“Pemasangan spanduk imbauan karhutla telah dilakukan di semua RPH (5 RPH) dan beberapa titik lainnya di wilayah KPH Tabalong,” kata Zainal Abidin, Kepala Seksi Perlundungan Hutan KPH Tabalong.
Penanganan karhutla, lanjut dia, akan efektif dan berhasil apabila terdapat sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.
Langkah sinergi pencegahan karhutla terus diupayakan dalam mengantisipasi potensi kerawanan kebakaran hutan dan lahan. Ini dilakukan agar kejadian karhutla di wilayah KPH Tabalong terus ditekan. Sehingga bencana dan kerusakan lingkungan yang kerap timbul dapat dikendalikan.(don)


