MANDIANGIN, Poros Kalimantan – Tahura Sultan Adam memiliki kekayaan alam luar biasa. Di dalam kawasan konservasi ini banyak terdapat keanekaragaman hayati yang layak untuk dibudidayakan sebagai bahan pembelajaran dan edukasi bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat.
Senin (17/8), tempat ini disambangi pengurus Persatuan Anggrek Indonesia (PAI) DPD Kalsel. Mereka mengunjungi Pulau Rusa dan Rumah Anggrek.
Pagi hari, didampingi petugas Dinas Kehutanan Kalsel dan Sultan Adam, para pecinta anggrek beranjak menuju Pulau Rusa.
Alya, salah satu anggota rombongan menuturkan, Pulau Rusa adalah calon lokasi penangkaran anggrek spesies asli Kalsel dan Tahura Sultan Adam. Lokasi ini menjadi pilihan prioritas tim, karena kondisi iklimnya sangat cocok untuk dijadikan tempat penangkaran anggrek. Baik jenis spesies maupun hybrid.

Ia berharap, dengan dijadikannya Pulau Rusa sebagai tempat penangkaran anggrek, nantinya tempat ini bisa menjadi pilihan favorit bagi wisatawan atau pengunjung. Selain menikmati pemandangan alam, juga ada nilai plus. Keelokan anggrek.
Beranjak dari Pulau Rusa, mereka kemudian menuju penangkaran anggrek di Tahura Sultan Adam Mandiangin. Selain mengamati, juga memberi masukan dan saran kepada pengelola yang banyak memilik koleksi. Ayla kembali berharap, tempat penangkaran anggrek ini bisa menjadi sentral atau tempat budidaya seluruh anggrek-anggrek spesies asli Kalsel, serta yang ada di wilayah tahura.
“Kedepannya, tidak menutup kemungkinan anggrek-anggrek spesies langka dari daerah lain yang ada di Indonesia bisa dibudidayakan. Seperti anggrek hybrid dan persilangan dari luar negeri. Namun perlu pembangunan rumah tempat penangkaran yang luas berskala nasional,” tuturnya.
Koordinator Rumah Anggrek Tahura Sultan Adam, Heldy Rosadi kepada tim media mengatakan, dengan adanya kunjungan seperti ini tentunya bisa menambah wawasan dan pengetahuan dalam penangkaran anggrek. “Kita akan terus berupaya menambah koleksi tanaman anggrek, sehingga tahura bisa menjadi percontohan tempat penangkaran anggrek yang besar,” ucapnya.

Saat ini sudah beberapa jenis anggrek dalam perawatan dan pengembangan. Kru tahura masih perlu banyak belajar lagi agar anggrek yang ada bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.(inr)
ADVERTISEMENT