BANJARBARU, Poros Kalimantan – PT PLN (Persero) dukung usaha budidaya ternak Kambing melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan memberikan bimbingan melalui Program Budidaya Ternak Kambing Bergulir di Kabupaten Pulang Pisau, Selasa (15/11/2022)
Seiring perkembangannya program ini berhasil dongkrak jumlah ternak kambing hingga 4 kali lipat.
Bantuan Budidaya Ternak Kambing adalah sistem pemberian bantuan kambing kepada kelompok peternak yang diberikan bergilir kepada anggota, indukan dipelihara untuk menghasilkan keturunan dan di tampung dalam satu kandang komunal.
Menggandeng 3 Kelompok peternak, Program ini sudah dilaksanakan PLN sejak Tahun 2017 yang semula berjumlah 102 ekor bantuan indukan berhasil menghasilkan produksi sebanyak 428 ekor, yang tentunya berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan daging lokal.
Peternak Kambing rata-rata sebelumnya memelihara Kambing orang lain dengan sistem keuntungan bagi hasil, dengan bantuan dan pembinaan PLN peternak dapat memiliki Kambing sendiri dan sistem peternakan secara komunal sehingga mempermudah pemeliharaan, pemantauan dan pendampingan.
Sumartin Penyuluh Pertanian Lapangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pulang Pisau menjelaskan, pendampingan terhadap anggota kelompok peternak binaan PLN sekarang sangatlah berpengalaman. Karena kita bergerak bersama memberikan pelatihan Demonstrasi Cara (Demcar) untuk pencegahan dan penanggulangan terhadap penyakit Kambing.
“Untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit yang ada pada ternak dengan penyuntikan modern atau tradisional alhamdulillah semua peternak sudak bisa melakukan sendiri. Sehingga andai kata ternak mereka pada malam hari mengalami sakit, mereka bisa langsung turun tangan menangani sediri,” jelas Sumartin.
Dirinya membeberkan “Pemasaran Kambing kelompok peternak di sini sangat mudah dan meningkat pesat, bahkan dari daerah Pulang Pisau dan Palangka Raya selalu mencari kambing di sini karena kualitasnya yang bagus, memiliki keunggulan saat dibawa jauh tidak berkurang berat badannya dan terjamin kesehatannya,” ungkapnya.
Ketua Kelompok Anak Tani Kalimantan, Bonasir, menerangkan, komoditas Kambing saat ini sedang naik daun di Kalimantan, harganya lebih kompetitif karena dipengaruhi suplai kambing dari luar yang tidak bisa masuk ke Kalimantan dampak dari kasus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).