JAKARTA, Poros Kalimantan – Proyek Ibu Kota Negara (IKN) berpotensi mangkrak. Pasalnya, belum ada investor besar yang serius menanamkan modalnya.
Hal ini diutarakan Economics and Public Policy Researcher Indef, Nailul Huda.
Menurut dia, kendati pemerintah telah menerbitkan beragam peraturan demi meningkatkan minat investasi, investor pasti tertarik jika ada keuntungan yang bisa didapat.
Seiring banyaknya investor mundur di proyek IKN, maka kemungkinan bakal banyak Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) digelontorkan pemerintah.
Ya, termasuk Surat Berharga Negara (SBN). Bukan tidak mungkin, kata Huda, pembangunan proyek akan lebih banyak mengandalkan kemampuan pemerintah.
“Kami rasa ke depan akan banyak proyek nasional yang mangkrak pembangunannya, termasuk IKN. Tidak hadirnya investor dan keterbatasan APBN akan membuat IKN mangkrak dan terbengkalai,” jelasnya, dikutip dari Bisnis, Selasa (11/7/2023).
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pemerintah telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp6 triliun.
Anggaran ini meliputi gedung dan bangunan dalam pos Belanja Modal. Dana jumbo itu salah satunya digunakan untuk pembangunan IKN.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani tidak merinci besaran anggaran yang dikucurkan untuk IKN. Namun, anggaran itu dipakau guna pembangunan Gedung kantor kawasan IKN oleh Kementerian PUPR.
Selain IKN, belanja modal gedung dan bangunan juga diperuntukkan bagi gedung sekolah milik Kemendikbudristek yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.
Juga rumah sakit Kementerian Kesehatan, serta rumah susun milik prajurit TNI dan Polri.
Editor : Musa Bastara