Lomba yang akan diikuti oleh Tutuy dan kawan-kawan ini dilakukan secara daring melalui video, serta pihaknya menggunakan barang-barang seadanya untuk menjadi alat bantu. Seperti bambu, kain kuning bekas, hal tersbeut dilakukan agar minim dana.
“Untuk dana ini ada bantuan dari sekolah. Tapi kita tahu sendiri terbatas mendanainya. Sedangkan untuk pemerintah juga minim bantuannya,” ucapnya.
Untuk diketahui, Tutuy yang menjadi penulis naskah dan juga sutradara, ternyata memiliki segudang pengalaman, sejak tahun 2001 ia telah bergelut di dalam dunia tetater Al Farabi di Kecamatan Bati-bati. Hingga melanjutkan kuliah di IAI Darussalam Martapura, juga berkecimpung dalam ranah kesenian Sanggar Ar-Rumi.
“Alhamdulillah saya juga pernah ikut festifal Lomba Seni Siswa Nasional pada tahun 2019 dan berhasil mewakili Kalsel di Nasional (Provinsi Lampung). Namun kembali karena perkara pendanaan, jadi gugur,” pungkasnya. []
Reporter: Mada Al Madani
Editor: Ananda Perdana Anwar