RANTAU, Poros Kalimantan – Dalam beberapa tahun terakhir, sungai di wilayah Desa Bitahan, Tapin kerap berubah warna. Yang semula kuning, menjadi coklat kehitaman. Fenomena itu rupanya berdampak pada produktivitas pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Tapin Wagimin menyebut, ada penurunan produktivitas pertanian dengan jumlah besar. “Di hilir Sungai Bitahan terdapat 380 hektare lahan pertanian fungsional. 50 hektare yang sudah terdampak,” sebutnya.
Dampak itu sudah dirasakan sejak 10 tahun terakhir. Dinas Pertanian sendiri sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani masalah ini. Kabar buruknya, mereka belum punya solusi.
“Pihak-pihak terkait belum bisa menangani limbah 100 persen. Berdampak terhadap produktivitas pertanian dan mengganggu ketahanan pangan kita,” tuturnya.
Sejauh ini, petani sudah diberikan bantuan pupuk. Namun masih belum bisa mengatasi masalah itu secara efektif.
Kabar baiknya, 380 hektar lahan pertanian tersebut nantinya akan dilewati jaringan irigasi Bendungan Tapin. Ini menjadi angin segar.