BANJARBARU, Poros Kalimantan – Stunting merupakan salah satu permasalahan sosial yang kerap kali terjadi di suatu daerah.
Salah satunya Banjarbaru. Prelevensi stunting di Ibu Kota Provinsi (IKP) Kalimantan Selatan ini mencapai 13,2 persen.
Tentunya hal ini menjadi perhatian Anggota Komisi I DPRD Kota Banjarbaru, Windi Novianto.
Menurut Windi asupan gizi para balita serta ibu hamil perlu diperhatikan. Sebab, penyebab awal mula terjadinya stunting bermula dari kurangnya asupan gizi.
“Awal mula stunting memang dari asupan gizi yang rendah,” tuturnya, Jumat (4/11/22) malam.
Tak hanya sampai disitu, Windi juga mendistribusikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita.