Oleh: Akbar Rahman, Ketua Prodi Arsitektur ULM
Menuju pendidikan arsitektur Indonesia unggul adalah Tema Rapat Kerja Nasional 2022 Asosiasi Perguruan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI) di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Rakernas pertama yang dilaksanakan pasca pandemi Covid-19.
Peserta Rakernas dibagi beberapa kelompok kerja (Pokja) bertugas membahas isu-isu pendidikan arsitektur terkini dan strategis, yaitu Akreditasi Pendidikan Arsitektur, Program Profesi Asitek (PPArs), Program MBKM, Program Master Desain dan Studi Doktoral hingga implementasi program studi dalam pengelolaan studio perancangan arsitektur dimasing-masing perguruan tinggi.
Prodi Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat (ULM) juga ikut ambil bagian pada Rakernas APTARI 2022 di Kupang. Perjalanan Tim Arsitektur ULM dimulai di pagi buta, Selasa, 8 November 2022. Keberangkatan ke Kupang transit di Surabaya. Boarding Jam 11.42 WIB, delay sekitar 45 menit dari rencana awal.
Tidak panik. Setelah terbang 1 jam 30 menit dan memasuki wilayah kepulauan NTT. Speaker dari flight deck mengumumkan cuaca di Kota Kupang sedang buruk dan tidak memungkinkan pendaratan.
Akhirnya, pesawat diminta mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali hingga kondisi aman. Tepat jam 16.35 WITA, pesawat mendarat di Ngurah Rai Bali. Setelah 1 jam di Ngurah Rai, pesawat kembali take off ke El Tari dan landing dengan selamat pada jam 19.10 WITA.
Hari pertama dan kedua rakernas diisi materi-materi ‘berat’ dan serius. Sambutan hangat tuan rumah Undana dan Unwira sangat berkesan bagi peserta. Diawali tari cerana, tarian selamat datang tuan rumah kepada seluruh peserta. Diakhir tarian, peserta dibagikan sirih dan pinang sebagai simbol penerimaan dengan hati yang tulus, bersih dan juga penuh kasih.
Selanjutnya alunan musik Sasando disajikan sebagai rangkaian penyambutan. Tuan rumah menyajikannya dengan apik. Sasando adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari-jari tangan, khas alat musik NTT.
Setelah 2 tahun dilaksanakan secara daring, rakernas di Kupang kali ini membahas permasalahan terkini di dunia Pendidikan Arsitektur.
Pendirian Program Profesi Arsitek adalah salah satu pembahasan terkait pemenuhan Undang-Undang Arsitek tahun 2017 No. 6, PP 15 tahun 2021 dan tindak lanjut Pendidikan Arsitektur 4+1 untuk PPArsatau 4+2 untuk magister desain.
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan arsitektur Indonesia yang dapat berdaya saing internasional, APTARI juga mulai membahas pembentukan IAAB (Indonesian Architectural Accreditation Board) yakni sebuah upaya meningkatkan kualitas pendidikan arsitektur dan mampu berdaya saing aerta diakui di tingkat internasional.
Di hari terakhir, peserta rakernas dibawa ke kampung adat Maubesi dan Maslete di Kabupaten Timor Tengah Utara. Menempuh pejalanan sekitar 211 km dari Kota Kupang, melalui pegunungan dan jalan berkelok diantara jurang. Rombongan sampai dan disambut tetua ada di rumah raja/sonaf Maubesi.