Ritual penyambutan dilakukan sebelum memasuki kawasan permukiman adat maubesi. Tetua adat menjelaskan pantangan dan kepercayaan yang ada di kampung adat maubesi, diantaranya larangan mendekati rumah panglima bagi seorang gadis dan pantangan lainnya.
Setelah penjelasan singkat, tetua membagikan sirih dan pinang kebeberapa perwakilan peserta untuk dikunyah, ini pertama tamu telah diterima dan diijinkan untuk berkeliling melihat kondisi arsitektural bangunan adat maubesi.
Kampung adat Maubesi dan Maslete merupakan kampung tua yang sudah ditempati 9 generasi. Kondisi bangunannya relatif masih bagus karena dilakukan perawatan renovasi secara berkala dari pemerintah dan masyarakat adat.
Di area lingkungan kampung adat berdiri beberapa bangunan seperti rumah sonaf, rumah panglima, rumah-rumah kerabat sonaf bangunan pertemuan yang sekaligus tempat lumbung penyimpanan hasil panen, altar untuk acara ritual dan banyak lagi elemen arsitektural lainnya. Upacara ritual dilaksanakan pada moment adat, fenomena alam, sebelum dan pasca panen.
Arsitektur vernakuler di NTT sangat beragam variasi, seperti: bentuk arsitektur bangunan di Sumba, Flores, Rote dan Pulau Timor, masing-masing memiliki bentuk yang berbeda. Namun, satu kesamaan yang dimiliki yaitu bahan material yang sama yaitu kayu, batu dan ilalang.
Kearifan dalam membangun didasari oleh aspek sosial, budaya dan nilai-nilai adat leluhur. Proses konstruksi dilakukan secara adat dengan melibatkan seluruh warga, sementara pemilihan bahan bangunan juga ditentukan dengan arif.
Misal, pemilihan bahan ilalang sebagai penutup atap. Tetua adat menjelaskan, bahwa ijuk lebih baik dan tahan lama dibandingkan atap ilalang namun mereka tidak memilih itu.
Alasannya jika mereka memilih bahan bangunan yang dapat bertahan lebih lama, maka acara adat kebersamaan membangun rumah akan jarang sehingga mereka khawatir akan mempengaruhi kerekatan warga semakin luntur.
Ini adalah secuil wajah arsitektur nusantara yang kaya akan nilai dan makna. Keberadaanya telah teruji waktu dan tidak lekang oleh zaman. Kearifan terhadap lingkungan juga sudah tidak diragukan.
Tugas anggota APTARI menjaga keberagaman, menkaji lebih dalam kekayaan dan kearifan arsitektur lokal dan dapat diimplementasikan dimasing-masing Program Studi Arsitektur diseluruh penjuru nusantara. Demikan Bapa/Mama salam dari Kalimantan, Kitorang Basudara! Bae sonde bae Kota Kupang lebe bae. []