BALIKPAPAN, Poros Kalimantan – Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, sejak April 2019, Indonesia sudah tidak lagi mengimpor sola dan avtur.
“Indonesia sudah tidak lagi mengimpor solar, padahal ini adalah barang subsidi. Biasanya, barang subsidi seperti solar luar biasa (impornya). Namun, kini kita sudah tidak impor, semuanya sudah diproduksi di kilang kita,” kata Nicke dalam acara focus group discussion (FGD) dan kunjungan pimpinan redaksi media nasional di Balikpapan, Sabtu, (8/1/2022).
Dalam kesempatan itu, dia ingin menyampaikan optimisme kepada seluruh masyarakat, khususnya pada milenial, untuk kembali menekuni teknologi.
“Sekarang, sepertinya jarang anak muda yang menekuni teknologi, padahal kalau Indonesia mau neraca perdagangannya positif dari sisi energi, teknologi jawabannya. Ajak mereka kembali ke zaman Pak (Presiden) Soekarno dulu,” jelasnya.
Pertamina, lanjut Nicke, meningkatkan produksi kilang maupun hulu secara konsisten. Selain itu, membangun industri petrochemical, karena akan menjadi salah satu pilar bisnis utama Pertamina ke depan.
“Di hulu masif dan agresif kami lakukan, sehingga produksi meningkat. Di kilang kami lakukan perbaikan kualitasnya, sehingga produksinya sesuai dengan standar internasional dan kita tambah kapasitasnya,” tandasnya.