JAKARTA, Poros Kalimantan – Ekspor minyak sawit Indonesia turun 8,5 persen tahun lalu.
“Hal ini sebab situasi regulasi yang fluktuatif dan produksi yang lamban yang diperkirakan akan berlanjut tahun ini,” kata Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Rabu (25/1/2023) kemarin.
Sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia, Indonesia mengekspor 30,8 juta ton produk minyak sawit pada 2022, turun dari 33,7 juta ton pada tahun sebelumnya.
Untuk mengendalikan lonjakan harga minyak goreng dalam negeri tahun lalu, pemerintah menerapkan berbagai perubahan kebijakan ekspor minyak sawit, termasuk larangan ekspor selama tiga minggu mulai akhir April.
Ketua GAPKI, Joko Priyono mengatakan, penurunan sedikit produksi minyak sawit tahun lalu di tengah meningkatnya konsumsi domestik di sektor energi juga berkontribusi terhadap penurunan ekspor.
“Konsumsi biodiesel (tahun lalu) melonjak karena konsumsi BBM naik pasca pandemi,” katanya.