BANJARBARU, Poros Kalimantan – Kasus gizi buruk di Banjarbaru melonjak. Lonjakannya bahkan lebih 100 persen.
Dari data Pusdatin Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarbaru. Sepanjang 2022 ini, setidaknya ada 10 kasus gizi buruk. Angkanya lebih banyak dibanding dua tahun sebelumnya yang hanya empat kasus.
“Untuk Banjarbaru, tahun 2021 berada di urutan keenam di Kalsel,” ucap Kepala Dinkes Banjarbaru, Juhai Triyanti Agustina beberapa waktu lalu.
Temuan gizi buruk ini memang masih tergolong kecil. Namun tetap saja ada lonjakan yang bikin deg-degan.
Apalagi ada fakta lain yang mengejutkan. Sejak 2020 hingga 2022, kasus gizi buruk ini hanya ditemukan di Kecamatan Liang Anggang. Ada apa?
Menjawab pertanyaan itu, Juhai menjelaskan. Faktor pemicu terjadinya gizi buruk berkaitan erat dengan sosial dan ekonomi orang tua si balita. Di Liang Anggang tergolong rendah.