“Mendapatkan laporan, tadi bahwa di sini ada keributan antara siapa dengan siapa kita juga belum paham keributannya,” ungkap Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, setelah mengecek Keraton Solo. Terkait dugaan motif keributan, Iwan mengaku saat ini masih diselidiki.
Pihaknya juga masih mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan para saksi.
“Beberapa anggota datang ke sini untuk memastikan bahwa kondisi Keraton baik-baik saja.”
“Artinya tadi menurut beberapa kesaksian dan tentunya nanti kami akan menindaklanjuti dari mulai kita kumpulkan fakta-fakta, kita kumpulkan data-datanya.”Kita selidiki sebenarnya kemungkinan penyebabnya,” bebernya.
Untuk mengantisipasi adanya kejadian serupa, personel kepolisian masih berjaga di kawasan Keraton Solo, Jawa Tengah.
KGPH Purbaya ingin segera ada mediasi
Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya langsung merespon keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.
Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta ini ingin ada mediasi sehingga konflik internal itu tak terus berlanjut. KGPH Purbaya berharap konflik internal itu segera terselesaikan.
Ia ingin ada solusi yang baik untuk semua pihak yang imbasnya juga Kota Solo kian aman dan tentram.
“Saya akan mengupayakan adanya pertemuan keluarga.”
“Saya secara pribadi yang jelas apa pun sekarang yang terjadi Keraton, kami terutama saya meminta doa masyarakat selalu sekalian,” kata KGPH Purbaya, Jumat, (23/12/2022), malam.
Menurut KGPH Purbaya, perlu adanya musyawarah bersama yang digelar secepatnya.
“(Pertemuan keluarga) Ya semoga, semoga ya, kita sangat terbuka jika ada suatu musyawarah dan juga saya berharap juga dengan adanya musyawarah secepatnya pasti akan ada kan solusi untuk kebaikan kita bersama menurut saya seperti itu,” lanjutnya.
Arahan soal mediasi ini juga sudah disampaikan oleh Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi.
“Saya sempat ngobrol dengan Pak Kapolres menyampaikan bahwa apa pun yang ada di sini adalah masalah keluarga begitu.”
“Dan menurut saya juga permasalahan seperti ini harus dilakukan dengan cara kekeluargaan musyawarah,” sarannya.
Ia mencontohkan, akan melakukan pendekatan atau mediasi dengan kerabatnya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau yang akrab dipanggil Gusti Moeng.
“Beliau adalah tante saya dan saya harus menghormati beliau sebagai tante saya lebih sepuh dari saya.”
“Saya juga berharap secepatnya akan mendapatkan solusi dan kita bisa menjalin musyawarah,” pungkas KGPH Purbaya. []
Sumber: muriatribunnews
Editor: AnandaPerdanaAnwar