JAKARTA, Poros Kalimantan – Dua tetangga dekat Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan mengaku tak pernah mendengar bunyi tembakan maupun petasan di hari insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
Insiden penembakan tersebut diketahui terjadi di rumah Ferdy selaku Kadiv Propam Polri pada Jumat (7/7/2022) sore. Penembakan itu menewaskan Brigadir J. Namun, dua tetangga yang berjarak tak lebih dari 50 meter dari rumah Ferdy kompak mengaku tak mendengar suara apapun di hari dan waktu kejadian.
“Nggak ada. Nggak denger apa-apa,” kata salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya.
“Nggak denger. Makanya aneh agak ribut kemarin,” kata salah satu tetangga yang lain.
Keduanya karena itu kompak menyatakan heran melihat keramaian di rumah Ferdy tiga hari kemudian pada Senin, (11/7/2022). Keduanya belakangan baru mengetahui insiden baku tembak antar sesama polisi itu dari siaran berita.
Keterangan dua tetangga Ferdy Sambo itu berbeda dari keterangan petugas keamanan kompleks, Marjuki. Kepada awak media, dia mengaku sempat mendengar suara dari arah rumah Ferdy yang berjarak sekitar 50 meter dari posnya.
Namun, Marjuki mengaku tak menghiraukan suara tersebut. Ia mengira suara itu bersumber dari petasan sebab sore itu bersamaan dengan malam Iduladha versi Muhammadiyah, meskipun umumnya warga di Kompleks Duren Tiga mengikuti pengumuman resmi dari pemerintah sehari setelahnya pada Minggu, (10/7/2022).
Bahkan, berdasarkan keterangan polisi, total 12 tembakan yang dilepaskan keduanya. Sebanyak lima tembakan dilepaskan Brigadir J dan tujuh tembakan dilepaskan Bharada E. Namun, lima tembakan oleh Brigadir J nihil kena sasaran.
Dua tetangga Ferdy Sambo juga mengaku tak asing dengan bunyi petasan di kompleks Polri Duren Tiga. Ia biasa mendengar bunyi petasan meski berada di dalam rumah. Terakhir ia mendengar bunyi petasan saat malam tahun baru dan jaraknya lebih jauh dari rumah Ferdy.