Pulau Atata dan Mango berjarak 50 kilometer dan 70 kilometer dari gunung Hunga Tonga-Hunga Ha’apai. Erupsi yang terjadi di gunung tersebut menyebabkan gelombang tsunami di Samudra Pasifik.
Erupsi ini juga terdengar hingga 2.300 kilometer di Selandia Baru. Di sisi lain, pulau Atata dan Mango memiliki 100 dan 50 populasi.
Selain menghancurkan bangunan, abu vulkanik yang timbul akibat erupsi menutupi kepulauan itu.
Sementara itu, Bandara Internasional Fua’amotu, yang merupakan bandara utama negara itu, masih terselamatkan dari tsunami dan erupsi, Sabtu (15/1). Namun, bantuan masih belum bisa dikirimkan karena hujan abu yang terjadi.
Beberapa pejabat Tonga mengatakan pada OCHA, membersihkan landasan terbang membutuhkan waktu berhari-hari, dan paling cepat selesai pada Rabu, (19/1/2022).
Selain itu, OCHA menyebut warga di pesisir barat pulau Tongatapu telah dievakuasi karena ‘kerusakan yang signifikan.’ Beberapa menteri pemerintah juga mengumumkan masyarakat untuk tidak menekan harga terlalu tinggi, mengingat wilayah itu terancam kekurangan pasokan.
Pemerintah Tonga juga direncanakan akan meminta bantuan formal dari negara tetangga, seperti Australia dan Selandia Baru, Rabu, (19/1). Kedua negara itu memiliki pesawat angkut militer C-130 yang siaga dan membawa suplai darurat.
Tonga merupakan sebuah kerajaan yang memiliki 176 pulau, dengan 36 di antaranya tak dihuni. Tonga sendiri memiliki 104.494 populasi. []
Sumber: cnnindonesia
Editor: Ananda Perdana Anwar