“Reaktor alkilasi ini komponen penting untuk menghasilkan produk gasolin standar Euro 5,” beber Nicke.
Selanjutnya, pada September 2021 para pekerja berhasil melakukan uji coba tangki pemasok RFCC, memasang turbin uap untuk Generator A, juga sukses menyelesaikan perakitan crane kapasitas 2.800 ton, dan memasang kolom propana atau pemisah propilena—alat untuk memisahkan produk propilena dengan produk propana.
“Dan akhir tahun 2021, para pekerja menuntaskan uji coba tangki pemasok RFCC dan memasangnya dengan regenerator yang pertama,” jelasnya lagi.
Bila kelak proyek RDMP ini selesai, lanjut dia, maka dapat menekan defisit neraca migas hingga 2,65 miliar dolar AS per tahun.
Hal tersebut karena kilang sudah bisa menghasilkan produk bernilai jual tinggi seperti gasoline (Pertamax Turbo, Pertamax, Pertalite) dengan kualitas Euro 5 dan propilena, produk petrokimia yang kebutuhannya masih sangat tinggi.
Saat selesai nanti juga, kapasitas produksi kilang Balikpapan dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
“Melalui RDMP Balikpapan, produk-produk Non-BBM seperti LPG akan naik dari 48.000 ton per tahun menjadi 384.000 ton per tahun.
Produk BBM seperti gasoline, diesel. dan avtur juga naik sehingga total produksi menjadi 319 ribu barel per hari,” ingatnya. []
Sumber: Antara
Editor: Ananda Perdana Anwar