BANJARBARU, Poros Kalimantan – Relokasi pedagang kaki lima (PKL) subuh di Pasar Bauntung belum sepenuhnya berhasil.
Pemerintah Kota Banjarbaru dinilai belum mampu memberikan solusi yany tepat. Seperti itulah yang kini dirasakan oleh PKL. Tempat yang dikatakan solusi, tak sepenuhnya membawa solusi.
Ketua PKL Subuh Pasar Bauntung Baru, Gusti Irwan masih menunggu penyelesaian terbaik bagi bersama. Saat ini, ia mengatakan para PKL masih bertahan di Pasar Bauntung yang lama. Bukan karena ingin melawan aturan, namun tempat belum didapatkan.
“Semalam (1 Maret 2021) pihak Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Pak Wartono dan kami melakukan pertemuan,” jelas Gusti kepada poroskalimantan.com, Selasa, (02/03/2021).
Dalam pertemuan tersebut, pihak Pemkot memberikan solusi. Yakni memindahkan para PKL ke pasar-pasar di beberapa Kecamatan di Banjarbaru.
Pemkot pun memberikan opsi untuk relokasi. Pertama di Pondok Mangga Loktabat Utara, Pasar Laura Sukamara, Pasar Abadi Guntung Manggis, Pasar Jalan Merderka Palam, dan Pasar Bangkal Cempaka.
Namun, menurut Gusti lokasi pemidahan tidaklah rasional. Karena selain lokasi tersebut tidak strategis dan sepi, solusi yang ditawarkan juga tak sesuai dengan kesepakatan perdamaian.
Untuk diketahui, PKL Subuh dan Pemkot Banjarbaru pada tahun 2020, tepatnya tanggal 28 Februari sudah bermediasi bersama Komnas HAM. Untuk mencarikan solusi terbaik relokasi.
Dalam butir kesepakatan poin nomor 2 bahwa Pemkot Banjarbaru mempunyai itikad baik dan komitmen untuk menyediakan solusi atas kelanjutan dari PKL subuh pasca relokasi ke Pasar Bauntung baru sesuai aturan dan kebijakan yang berlaku.