“Sudah tiga kali mengganti SIM, jalannya tetap saja seperti ini. Kami bingung, padahal kami bayar pajak, KIR mobil dan retribusi setiap kali masuk perbatasan kabupaten,” ungkapnya.
Seperti halnya Wardi, Syahrani ingin pemerintah memperhatikan kondisi jalan. Karena ini menyangkut kenyamanan dan keamanan pengendara.
“Mun pacang kaya ini haja, pabila jalan ka Hulu Sungai nyaman,” celotehnya dalam Bahasa Banjar.
Ini baru soal jalan menuju HST. Belum lagi ke wilayah lainnya. Fakta jalan berlubang juga ditemukan.
Menanggapi hal itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Kalsel, Tito Purnomo angkat bicara. Menurutnya, mereka bukannya tak memperhatikan. Upaya perbaikan, masih diproses.
“Bukan tidak ada penanganan. Selama ini dilakukan pemeliharaan. Dan kerusakan yang terjadi saat ini akan ditangani ketika sudah dilakukan kontrak dengan penyedia jasa” jelasnya.
Intinya, pemerintah tidak tinggal diam. Hanya saja ada tahapan yang mesti dilewati “Pasti akan dilakukan penanganan. Setelah tanda tangan kontrak dengan penyedia jasa, Insyaallah dalam tahun 2022 ini juga akan diperbaiki,” pungkasnya.
Penulis: Muhammad Irsyad
Pemred/Editor: Fahriadi Nur